Masa hidup di dunia adalah tempat bagi kita untuk melepas dahaga dan mempersiapkan bekal menuju perjalanan ke akhirat. Barangsiapa yang banyak berbekal dengan kebaikan, niscaya Allah akan mudahkah jalannya di akhirat kelak. Ada yang mengatakan, “Ad-dunyaa mazro’atul aakhiroh. Dunia adalah tempat kita menanam untuk kemudian kita memanennya di akhirat.” Maka tak heran, kita harus beramal sebaik-baiknya untuk akhirat kelak.
Ketika berada di dunia ini, akan ada waktu bagi kita untuk berbekal dengan kebaikan dan amal shalih. Namun, bagaimana ketika kita sudah tak berada di dunia ini?
3 Pahala Abadi Meski Orangnya Telah Mati
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiFaVSadXBP_0dCmwmDXVERDzsyeDL4HzIF1hbQm1eTBUVOvF2VztdvJczaycLuelT0sw12HepgkhtLAxAOCki10nGaDjhNaFyeeuLJI26UadgcvlwhSII_4pLseOe5Nw-IINUUlkFT-PI/s640/3+pahala+abadi.jpg)
Jawabannya ada pada sebuah hadits yang pernah Rasulullah Shallahu ‘alaihi wa sallam sampaikan kepada para Sahabat terdahulu. Disebutkan di dalam hadits shahih dari Abi Hurairah Radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila manusia meninggal dunia, terputuslah segala amalannya, kecuali dari tiga perkara: shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat atau anak shalih yang mendoakannya.” [HR. Muslim, Abu Dawud dan Nasa’i]
Ketika anak cucu Adam meninggal, maka semua amalannya akan terputus. Namun, ada tiga amalan yang tak akan terputus meskipun seseorang meninggalkan dunia ini. Ada sajakah ketiga amalan itu?
Pertama, sedekah jariyah. Apakah sedekah jariyah itu? Sedekah jariyah adalah ketika kita menginfakkan harta kita atau apapun yang kita miliki agar bisa bermanfaat bagi banyak orang meskipun kita telah tiada. Semisal membangun masjid, membuat hal yang bisa dimanfaatkan orang banyak, dan macam-macam perbuatan yang masih bisa dirasakan manfaatnya sepanjang waktu.
Kedua, Ilmu yang bermanfaat. Yaitu segala macam ilmu yang ia ajarkan kepada orang lain dan mereka terus amalkan, atau ia menulis buku, atau hal-hal lain sebagai wasilah untuk menyampaikan ilmunya agar bisa bermanfaat dan terus dimanfaatkan setelah ia meninggal dunia.
Ketiga, anak yang shalih, karena ketika seorang anak itu menjadi shalih merupakan hasil dari kerja keras orang tuanya dalam mendidiknya. Islam sangat menganjurkan seseorang untuk memperhatikan pendidikan anak-anak mereka terutama dalam hal agama, sehingga nantinya anak tersebut tumbuh menjadi anak shalih. Lalu anak tersebut menjadi sebab, yaitu orang tuanya masih mendapatkan pahala meskipun orang tuanya sudah meninggal dunia, yaitu melalui doa anaknya.
Nah, itulah tiga hal yang sangat bermanfaat bagi kita saat di akhirat kelak meskipun kita tak lagi ada di dunia. Marilah kita berusaha untuk memperbanyak amal shalih kita untuk bekal di akhirat kelak.