6 Rukun Iman dan Penjelasannya. Agama Islam yang menjanjikan kebahagiaan dunia dan akhirat akan sepenuhnya terwujud jika setiap ummat Muslim menyadari betapa sempurna ajaran agamanya dan mau mempraktekkannya setiap saat. Bagaimana tidak sempurna mulai dari hal yang besar seperti Haji hingga hal yang kecil seperti masuk ke kamar mandi juga kita dibekali oleh aturan. Aturan tersebut selain agar setiap saat terhubung vertikal kepada Allah SWT, juga selalu memiliki konsekuensi membangun relasi horizontal kepada Manusia.
6 Rukun Iman dan Penjelasannya
Allah memberi, menganugerahi, dan mengaruniai apa saja kepada siapa saja tanpa bergantung pada siapa dan kepada apa pun. Allah menguasai segala kewenangan karena Dia Penguasa Semesta dan Seisinya. Hidup yang dirahmati menjadi dambaan bagi setiap insan. Pikiran menjadi terang karena Sang Pencipta menganugerahkan cahaya kepada akalnya. Dan, jiwa pun menjadi lapang sebab hatinya diluaskan oleh Yang Maha Melapangkan. Berikut ini adalah 6 rukun iman dan penjelasannya:
1. Rukun Iman kepada Allah
Allah Ta'ala telah berfirman di Al-Quran, "Adapun Orang2 yang beriman kepada Alloh dan berpedang teguh kepada agamanya (Islam) niscaya Allah akan memasukkan mereka ke dlm rahmat yg besar dari’nya (Surga) dan limpahan karunia’nya dan menunjuki mereka kpd jalan yg lurus untuk sampai kepada’nya". (QS. An-Nisa : 175).
Tidaklah ada Muslim mengatakan beriman kepada Allah sampai dia mengimani 4 perkara yakni:
-Percaya adanya Allah Swt
-Mengimani rububiah Allah, bahwa tidak ada lagi yang menguasai, mengatur dan mencipta alam semesta terkecuali Allah
-Mengimani pada uluhiah Allah bahwa tak ada sesembahan yang berhak untuk disembah kecuali Allah dan meniadakan segala sesembahan selain Allah Swt.
-Mengimani untuk semua dan segala sifat Allah yang Allah sudah tetapkan untuk diriNya dan yang Nabi Muhammad Saw yang telah tetapkan untuk Allah.
2. Rukun Iman kepada Para Malaikat
Adapun maksud kita wajib untuk membenarkan bahwa para malaikat tersebut memiliki wujudnya dimana Allah Swt telah menciptakan mereka dari cahaya. Mereka ialah makhluk dan hamba Allah yang senantiasa patuh dan beribadah selalu kepadaNya. Allah Swt berfirman: “Dan malaikkat-malaikat yang di sisiNya, merekka tiada memiliki rasa anggkuh untuk menyyembahNya dan tiada (pula) merassa letih. mereka sellalu bertasbih malam dan sianng tiada henti-henttinya” (QS. Al-Anbiya: 19-20)
Tiap umat Islam mesti wajib untuk mengimani secara rinci pada setiap malaikat yang kita sudah ketahui namanya semisal Jibril, Mikail dan Israil. Adapun yang kita tak ketahui namanya maka kita mengimani hal tersebut secara universal. Diantara bentuk beriman kepada mereka ialah mengimani pada setiap tugas dan amalan mereka yang tersebut didalam Al-Quran dan hadits yang sahih, semisal mengantar wahyu, mencabut nyawa, menurunkan hujan dan seterusnya.
3. Rukun Iman kepada kitab-kitab Allah
Kita mengimani bahwa untuk seluruh kitab Allah ialah kalamNya, percaya kepada kitab Allah yang namanya telah disebutkan didalam Al-Quran semisal taurat, injil, zabur, suhuf ibrahim dan suhhuf musa. Sementara yang tak kita ketahui tentang namanya maka kita hanya bisa mengimaninya secara universal bahwa Allaw Swt memiliki kitab lain selain daripada apa yang telah diterangkan untuk kita.
Secara khusus mengenai Al-Quran bahwa kita hanya wajib mengimani bahwa dia adalah penghapus hukum dari semua kitab suci yang telah turun sebelumnya. Sesuai dengan firman Allah Swt: “Dan kami telah turrunkan kepadamu Al-Quran dengan memmbawa kebennaran, membenarkan apa yang sebbelumnya, yaitu kitab-kittab (yang diturunkan sebellumnya) dan batu ujian terhaddap kitab-kittab yang lain itu.”(QS Al-Maidah:48).
4. Rukun Iman kepada para nabi dan rasul Allah
Penjelasan tentang rukun iman yang keempat yakni mengajak kita untuk mengimani bahwa terdapat diantara laki-laki yang ada dikalangan manusia yang telah dipilih oleh Allah Swt menjadi perantara untuk diri-Nya bersama dengan para makhluknya. Namun, mereka semua tetaplah menjadi manusia biasa yang sama sekali tidak memiliki sifat-sifat dan hak-hak persoalan ketuhanan, karenanya dengan menyembah para nabi dan rasul ialah kebatilan yang nyata.
Wajib mengimani berarti semua wahyu nabi dan rasul tersebut itu benar dan memiliki sumber dari Allah Swt. Karena itu siapa saja yang telah mendustakan kenabian dari salah seorang diantara mereka maka itu sama saja bahwa dia telah mendustakan semua nabi yang lainnya. Karena itu Allah Swt mengafirkan nasrani dan yahudi tatkala tidak mengimani kepada Nabi Muhammad aw dan Allah telah mendustakan untuk keimanan mereka kepada Isa dan Musa As, karena itu mereka tak beriman kepada Nabi Muhammad Saw.
Juga wajib untuk mengimani secara merinci pada setiap nabi dan rasul yang telah kita ketahui namanya. Sementara yang tak kita ketahui mengenai namanya maka kita mesti wajib untuk mengimaninya secara menyeluruh. Seperti Firman Allah Swt:
“Sesungguhnya Kami tellah memberikan wahhyu kepadammu sebagaimanna Kami tellah memberikan wahhyu kepada Nuh dan Nabi-nabi yang kemmudiannya, dan Kami tellah memberikan wahyu (pula) kepada Ibrahim, Ismail, Ishak, Ya’qub dan anakk cuccunya, ‘Isa, Ayyub, Yunus, Harun dan Sulaiman. Dan Kami berrikan Zabur kepadda Daud” (QS. An Nisa:163).
“Dan sesunggguhnya telah Kammi utus bebberapa orang rasul sebbelum kamu, di antara mereka ada yangg kami cerritakan kepadammu dan diantara mereka ada (pula) yang tiddak Kami Ceritakan kepaddamu” (QS. Mu’min:78).
5. Rukun Iman kepada Hari Akhir
Disebut sebagai hari akhir sebab dia merupakan hari terakhir untuk dunia ini, tak ada lagi untuk hari esok. Hari akhir merupakan hari dimana Allah Swt telah mewakafkan untuk seluruh makhluk yang masih hidup pada saat itu kecuali yang Allah perkecuallikan, lalu mereka semua akan dibangkitkan untuk bisa mempertanggung jawabkan amalan yang telah mereka lakukan. Allah Swt berfirman: ”Sebagaimana Kami telah memmulai penciptaan perrtama begitulah Kammi akan mengulangiinya, janji dari Kami, sesunggguhnya Kami passti akan melakukannnya.” (QS. Al-Anbiya: 104)
“Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak berriman hinggga mereka menjjadikan kamu hakkim terhadap perkara yangg merekka perselisihkkan, kemudian merreka tidak merassa dalam hati merreka sesuatu keberratan terhaddap putussan yang kammu berikan, dan merreka menerimma dengan sepennuhnya.” (QS. An Nisa: 65)
Inilah makna dari rukun iman Hari Akhir secara khusus, meskipun pada dasarnya bahwa beriman kepada hari akhir itu meliputi 3 perkara, dimana siapa saja yang akan mengingkari salah satunya maka pada hakikatnya dia tak beriman untuk hari akhir. Ketiga perkara tersebut adalah:
-Mengimani untuk semua yang akan terjadi di Alam Barzakh yakni alam diantara akhirat dan dunia berupa fitnah kubur oleh 2 malaikat, nikkmat kubur untuk yang lulus dari fittnah, dan siksa kubur untuk mereka yang tidak selamat darinya.
-Mengimani untuk tanda-tandda hari kiamat, baik itu tanda-tanda kecil yang jumlahnya pulluhan, maupun tanda-tandda besar yang para ulama sebuttkan jumlahnya ada 10 yang diantaranya: munculnya seorang imam Mahdi, keluarrnya Dajjal, turrunnya nabi Isa As, keluarrnya Ya’juj dan Ma’jun dan seterrusnya sampai terbitnya matahhari dari sebelah barat.
-Mengimani untuk semua yang akan terjadi sesudah kebangkitan. Dan kejadian tersebut jika mau disistematiskan yakni: kebangkitan lalu berdiri di area padang mahsyar, kemudian telaga, lalu di hisab atau (tanya jawab dan pembagian kitab), mizan atau (penimbangan amalan), sirath, nerraka, qintharah atau (titian kedua sesudah shirath), dan yang terakhir ialah surga.
6. Rukun Iman kepada Qadha dan Qadar
Maksudnya tiap orang Islam wajib untuk percaya bahwa semua yang telah Allah Takdirkan, apakah itu kejadiannya baik dan buruk maka itu semual bersumber dari Allah Swt.
-Mengimani bahwa memang Allah Swt mengimani segala sesuatu tentang kejadian, yang buruk maupun baik. Bahwa Allah telah mengetahui segala kejadian yang sudah berlalu, yang sedang terjjadi, dan yang belum terjadi, serta semua kejadian yang tak terjadi seandainya terjjadi maka Allah mengetahuinya bagaimana itu terjadi.
Allah Swt berfirman, “Agar kamu mengetahui bahwasannya Allah Maha Kuasa atas seggala sesuatu, dan sesungguhnnya Allah ilmu-Nya benar-benar meliputti segala sesuatu” (QS Ath-Thalaq:12)
Allah Swt berfirman yang berarti “Dan Kamu tidak dappat menghendaki (mengerjakan sesuatu) keccuali apabila dikehhendaki Allah, Tuhan semesta alam” (QS. At-Takwir:29)
-Mengimani bahwa Allah Swt sudah menuliskan segala takdir dari makhluk yang ada di lauh al-Mahfuzh, 50 ribu tahun sebelumnya dia menciptakan bumi dan langit. Dari Abdullah bin ‘Amr bin Al-‘Ash Ra dia telah berkata: Saya pernah mendengar Rasulullah Saw bersabda: “Allah telah menuliskan takkdir bagi semua makhluk 50.000 tahun sebellum Allah menciptakan langit dan bumi” (HR. Muslim No.4797).
Mengimani bahwa tak ada satupun gerakkan dan diammnya makhluk dilangit, dibumi dan diseluruh alam semesta kecuali semuanya baru terjadi sesudah Allah menghendaki. Tidaklah makhluk bergerak kecuali dengan kehendak dan izinNya, sebaggaimana tidaklah mereka diam dan tidak bergerak keccuali sesudah ada kehendak dan izin dari-Nya.